Augmented Reality
(AR)
atau dalam bahasa
Indonesia disebut realitas tertambah adalah teknologi yang
menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah
lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu
nyata. Benda-benda maya berfungsi menampilkan informasi yang tidak dapat
diterima oleh manusia secara langsung. Hal ini membuat realitas tertambah
berguna sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan
dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna
melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata.[1]
Ada tiga prinsip dari Augmented
Reality. Pertama yaitu AR merupakan penggabungan dunia nyata dan virtual,
kedua AR berjalan secara interaktif dalam waktu nyata, dan yang ketiga terdapat
integrasi antar benda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia
nyata.
Tujuan utama dari AR adalah untuk menciptakan
lingkungan baru dengan menggabungkan interaktivitas lingkungan nyata dan
virtual sehingga pengguna merasa bahwa lingkungan yang diciptakan adalah nyata.
Dengan kata lain, pengguna merasa tidak ada perbedaan yang dirasakan antara AR
dengan apa yang mereka lihat/rasakan di lingkungan nyata. Dengan bantuan
teknologi AR (seperti visi komputasi dan pengenalan obyek) lingkungan nyata
disekitar kita akan dapat berinteraksi dalam bentuk digital (virtual). Informasi
tentang obyek dan lingkungan disekitar kita dapat ditambahkan kedalam sistem AR
yang kemudian informasi tersebut ditampilkan diatas layer dunia nyata secara waktu nyata.
0 komentar:
Posting Komentar